Neraca (akuntansi)
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca:
- Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dankewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
- Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
- Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.
Contoh neraca
Aktiva | Kewajiban dan Ekuitas | |||
---|---|---|---|---|
Kas | 6.600.000,- | Kewajiban | ||
Piutang | 6.200.000,- | Hutang Jangka Pendek | 10.000.000,- | |
Persediaan 10.000.000,- | Hutang Jangka Panjang 5.000.000,- | |||
Total Aktiva Lancar 22.800.000,- | Total Kewajiban | 15.000.000,- | ||
Aktiva Tetap | Ekuitas | |||
Tanah 10.000.000,- | Barang Persediaan | 20.000.000,- | ||
Bangunan 10.000.000,- | Laba Tidak Dibagi | 7.800.000,- | ||
Total Aktiva Tetap 20.000.000,- | total Ekuitas | 27.800.000,- | ||
Total | 42.800.000,- | Total |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar